ASAL USUL NAMA SERAWAI [Silahkan] :
ASAL USUL NAMA SERAWAI
Dalam penelitian, masih terdapat persepsi atau pendapat yang berbeda tentang asal usul nama “SERAWAI” sebagai nama etnik dan bahasa penduduk asli daerah Seluma. Menurut penuturan orang tua-tua di daerah semidang Bukit Kabu yang salah satunya BAPAK KADRI (meninggal tahun 1995 dalam usia 136 tahun) yang menuturkan pada tahun 1988, menyatakan bahwa : serawai boasal jakdi kato SAWAI yaitu aliran duo batang aqhi. Batang aqhi Seluma di Bukit Campang Ngan Batang Aqhi Talo di bukit Lesung”. (batang Aqhi= Sungai )
Ketika ditanyakan kepada beliau tentang penyebab kenapa hanya 2 aliran sungai itu saja yang menjadi pedoman nama Serawai sedangkan di wilayanh daerah seluma terdapat banyak anak sungai yang cukup besar. Beliau menjawab :”baso diantaro puyang limo begading, nyo paling tuo adola puyang perpatia sakti jakdi semidang bungamas mangko jakdi samping itu sumber kato “SELUMA” secaro keseluruhan jakdi kato seleman nyo dikatoka tuanku maharaja sakti di tebat sekedi, bada tebattu diantaro puncak bukit campang ngan bukit lesung jak dimano mato aiak Seluma ngan Talo Nimbul”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nama serawai berasal dari kata SAWAI aau dua cabang anak sungai. Akan tetapi pendapat lain menyatakan berbeda. Menurut bapak NASROEN REMOK yaitu mantan depati BUNGA EMAS (meninggal tahun 1972 dalam usia 98 tahun ) yang menuturkan pada tahun 1969, Bahwa:” Asal namo Serawai adola jakdi kato So-Rawai. Yaitu kato kiasan baso niniak puyang jemo Seluma tu Se-Gumpun. So-Rawai tu retio satu rawai, yaitu pancing dengan satu tali pengimpun, tapi mato pancingo Banyak “.
Dari dua persepsi diatas maka dapat dianalisa bahwa :
1. Berdasarkan kata “SAWAI” terdapat kemungkinan Benar. Akan tetapi Kata Sawai sendiri secara prinsip tidak terdapat dalam bahasa serawai, namun kemungkinan bersumber dari masa tuanku maharaja sakti dalam bahasa lain.
2. Berdasarkan dari kata “so-Rawai”, terdapat kemungkinan adalah benar. Karena sifat sifat yang terkandung dalam prilaku kehidupan masyarakat etnik serawai sangat kental dengan treadisi dalam hubungan emosional kebersamaan. Dimanapun mereka berada. Disamping itu para mula jadi berasal dari satu Keluarga Darah.
3. Dari kedua pendapat diatas, maka kemungkinan yang besar adalah kata “SERAWAI” berasal dari kata So-Rawai yang bererti satu rumpun.
Menurut penuturan Abdullah Bin Nungkek (tokoh masyarakat) yang dirtuturkan pada tahun 1987, bahwa: “ketika maharaja sakti menemui pasiranh semidang BUNGA EMAS, beliau mengatakan bahwa Daerah Seluma yang memiliki satu kesatuan Adat dari bahasa dari keseluruhan Wilayanhnya. Sebaiknya dijadikan satu “suku bangsa”. Karna kekompakan yang selama ini terjalin dan terhimpun dari satu keturunan harus dibina terus. Ketika pasirah Gentar alam (pasirah Semidang bungamas yang hidup pada abad ke XVII) mengatakan kepada penerusnya yaitu pasirah Haji Limudin bahwa tuanku maharaja sakti memberi nama suku ini, katanya :” daerah seluma adalah daerah dengan prilaku pendususknya yang Calak atau Cerdik , pintar dan kompak yang terbukti dari keahlian dalam perjudian, perdagangn bahkan dalam menghadapi musuh. Sedangkan suku bangsa cina tidak sanggup untuk menetap dan berdagang di daerah ini maka sebaiknya nama suku ini adalah “SERAWAI”, dari sifat serumpun yang kompak dan bersatu “.
Dalam penelitian, masih terdapat persepsi atau pendapat yang berbeda tentang asal usul nama “SERAWAI” sebagai nama etnik dan bahasa penduduk asli daerah Seluma. Menurut penuturan orang tua-tua di daerah semidang Bukit Kabu yang salah satunya BAPAK KADRI (meninggal tahun 1995 dalam usia 136 tahun) yang menuturkan pada tahun 1988, menyatakan bahwa : serawai boasal jakdi kato SAWAI yaitu aliran duo batang aqhi. Batang aqhi Seluma di Bukit Campang Ngan Batang Aqhi Talo di bukit Lesung”. (batang Aqhi= Sungai )
Ketika ditanyakan kepada beliau tentang penyebab kenapa hanya 2 aliran sungai itu saja yang menjadi pedoman nama Serawai sedangkan di wilayanh daerah seluma terdapat banyak anak sungai yang cukup besar. Beliau menjawab :”baso diantaro puyang limo begading, nyo paling tuo adola puyang perpatia sakti jakdi semidang bungamas mangko jakdi samping itu sumber kato “SELUMA” secaro keseluruhan jakdi kato seleman nyo dikatoka tuanku maharaja sakti di tebat sekedi, bada tebattu diantaro puncak bukit campang ngan bukit lesung jak dimano mato aiak Seluma ngan Talo Nimbul”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nama serawai berasal dari kata SAWAI aau dua cabang anak sungai. Akan tetapi pendapat lain menyatakan berbeda. Menurut bapak NASROEN REMOK yaitu mantan depati BUNGA EMAS (meninggal tahun 1972 dalam usia 98 tahun ) yang menuturkan pada tahun 1969, Bahwa:” Asal namo Serawai adola jakdi kato So-Rawai. Yaitu kato kiasan baso niniak puyang jemo Seluma tu Se-Gumpun. So-Rawai tu retio satu rawai, yaitu pancing dengan satu tali pengimpun, tapi mato pancingo Banyak “.
Dari dua persepsi diatas maka dapat dianalisa bahwa :
1. Berdasarkan kata “SAWAI” terdapat kemungkinan Benar. Akan tetapi Kata Sawai sendiri secara prinsip tidak terdapat dalam bahasa serawai, namun kemungkinan bersumber dari masa tuanku maharaja sakti dalam bahasa lain.
2. Berdasarkan dari kata “so-Rawai”, terdapat kemungkinan adalah benar. Karena sifat sifat yang terkandung dalam prilaku kehidupan masyarakat etnik serawai sangat kental dengan treadisi dalam hubungan emosional kebersamaan. Dimanapun mereka berada. Disamping itu para mula jadi berasal dari satu Keluarga Darah.
3. Dari kedua pendapat diatas, maka kemungkinan yang besar adalah kata “SERAWAI” berasal dari kata So-Rawai yang bererti satu rumpun.
Menurut penuturan Abdullah Bin Nungkek (tokoh masyarakat) yang dirtuturkan pada tahun 1987, bahwa: “ketika maharaja sakti menemui pasiranh semidang BUNGA EMAS, beliau mengatakan bahwa Daerah Seluma yang memiliki satu kesatuan Adat dari bahasa dari keseluruhan Wilayanhnya. Sebaiknya dijadikan satu “suku bangsa”. Karna kekompakan yang selama ini terjalin dan terhimpun dari satu keturunan harus dibina terus. Ketika pasirah Gentar alam (pasirah Semidang bungamas yang hidup pada abad ke XVII) mengatakan kepada penerusnya yaitu pasirah Haji Limudin bahwa tuanku maharaja sakti memberi nama suku ini, katanya :” daerah seluma adalah daerah dengan prilaku pendususknya yang Calak atau Cerdik , pintar dan kompak yang terbukti dari keahlian dalam perjudian, perdagangn bahkan dalam menghadapi musuh. Sedangkan suku bangsa cina tidak sanggup untuk menetap dan berdagang di daerah ini maka sebaiknya nama suku ini adalah “SERAWAI”, dari sifat serumpun yang kompak dan bersatu “.
Wrote by Shadow Blade